Terharu…( 1 april 2008 )
Aku bekerja part time sekali sebulan pada sepasang kakek nenek berusia 80 tahunan untuk membantu merapikan rumah mereka. Sebenarnya mungkin tidak tepat dibilang merapikan karna rumah itu selalu rapi dan bersih. Si nenek sangat telaten merawat semua barang2 di rumahnya sampai aku kadang merasa ga ada gunanya aku datang dan membantu mereka. Biasanya waktu 2 jam itu sebagian besar malah diisi dengan ngobrol2 dan berbagi cerita tentang banyak hal.
Pagi ini seperti biasa aku berjalan dengan santai menuju rumah mereka. Alasan utama aku mau mengambil pekerjaan ini adalah untuk refreshing sekaligus sosialisasi. Jarak rumah mereka yang hanya butuh 10-15 menit berjalan santai dari rumah juga mendukung keputusanku bekerja pada mereka. Saat tiba lansung disambut senyum cerah Lyle sang istri. Dia menanyakan soal kemungkinanku mengikuti graduation ceremony akhir semester ini. Lalu berceritalah daku kalau masih belum ada kepastian aku ikut karna ada tanggal maksimal kami harus pergi dari aussie. Kebetulan juga hari terakhir itu bertepatan dengan hari graduationku. Masih bingung apakah akan meminta pengertian pihak kampus utk menumpang graduation ceremony ke kampus lain atau gimana. Kening Lyle lansung berkerut dan keliatan gak happy. Aku lansung bilang I’m fine with it Lyle dan meyakinkan kalo ga ikut graduation juga bukan masalah besar buat ku.
Ga lama dia sarapan dengan Ross suaminya. Aku sudah tau kalo Ross adalah salah seorang professor and guru besar di fakultas agri culture UQ. Dia juga baik banget and selalu menanyakan perkembangan studyku setiap kami bertemu. Ketika aku sedang asyik dusting, tiba-tiba Ross datang. Dia bilang dia mendengar dari Lyle soal masalah dengan graduation ku dan dia ingin membantu. “i can come and see your dean, i’m sure i can fix it for you” itu yang dia bilang saat itu. Sesaat aku bengong, bagaimana mungkin seorang professor mau datang dan menemui dekanku hanya buat mengurus supaya aku yang Cuma mahasiswa biasa ini bisa ikut graduation?? Pikiranku blank, terharu dan ga tau mesti ngomong apa. Akhirnya yang keluar malah penolakan dan terima kasih. Aku bilang aku bakal coba ngurus sendiri dulu. Keliatan kalo dia kecewa, tapi masak aku bakal biarkan hal sepele ini diurus oleh seorang prof?? aduuuuh….. bener2 tersanjung dan terharu banget deh….
Yahh….. orang baik memang ada dimana2. Dan kejadian pagi ini bikin aku makin merasa beruntung karna punya kesempatan bertemu dan dekat dengann banyak orang baik di sekelilingku…..
1 Comments:
Wow... dulu aku pernah bermimpi ingin melanjutkan studi keluar, hingga saat ini pun masih. Aku cemburuu... aku iri pada apa yg telah kamu jalani ver. kehidupan indah. Tapi setidaknya.. S2 di negeri sendiri sudah cukup bersyukur bagiku... dan lima kakiku akan aku gantungkan untuk itu... Hehe... selamat Ver, Nikmati hidupmu...
Post a Comment
<< Home