Saturday, March 29, 2008

Rasa Syukur

Astagfirullah.......................
Itu kata2 pertama yang meluncur dari bibir ini saat sedang mendengarkan seorang ustad hebat di pengajian kemarin siang. Kajian dan contoh2nya menyiratkan makna betapa sesungguhnya rasa syukur harus selalu ada di dalam dada setiap hamba. Bahkan seorang ayah menyikapi sikap bandel 4 anaknya dengan berdoa dan berterima kasih bahwa beliau diberi kepercayaan oleh ALLAH dengan 4 anak yang nakal karena ALLAH percaya kepada kemampuannya. Sebagaimana kutipan ayat bahwa ALLAH tidak akan menguji hamba2Nya diluar kemampuannya....

Ampuni aku Ya ALLAH.....
Itu yang bergema di dada. Saat hati ini merasa malu dengan sikap lemah dan banyak mengeluh yg selalu muncul ketika menghadapi masalah. Betapa harusnya syukur yang muncul karna ALLAH begitu yakin akan kemampuan diri untuk menghadapi masalah2 berat yang selama ini membayangi. Terima kasih Ya ALLAh untuk selalu memberiku kesempatan menyadari kesalahan, merenungi kekhilafan dan memenuhi dadaku dengan rasa syukur yang dalam. Sesungguhnya hanya engkau yang maha perkasa lagi maha bijaksana.

Alhamdulillah...........
Aku masih bisa merasakan getar di dada ketika dibacakan ayat2Mu. Sendu yang perlahan melingkupi ketika ku dengar pujian2 kepada rasulMu. Serta isak pelan yang muncul ketika kusadari tidak ada daya dan upaya dari seorang hamba yang lemah ini di hadapanMu. ALhamdulillah....ALhamdulillah.....tak henti2nya ku ucap rasa syukur atas semua karunia, atas semua putusanMu padaku, atas semua cobaanMu yang membuat aku kuat, dan atas takdirMu yang akan aku jalani dengan ikhlas, padaMu ku serahkan segalanya karena aku yakin Engkaulah yang Maha Tahu atas segala kebaikan untuk setiap Hamba.

Semoga rasa syukur ini semakin meninggi seiring langkah waktu yang mengiringi..

(St. Lucia, 300308)

Monday, March 24, 2008

????

Tanda tanya.. ya itulah yang selalu ada di dalam kepala
Semua tanya yang jarang terja wab dan tak tau harus di sampaikan pada siapa
TErmasuk resah, gundah dan semua "mengapa" yang berputar2 dan bs membuat gila
BErusaha untuk lupa tapi selalu gagal dan kembali ke kondisi semula

Mengapa oh mengapa, selalu itu yang bergema
Walau berujung pada kepasrahan mutlak terhadap Yang Kuasa
Terhadap apapun yang akan terjadi di dunia
Tapi tidak pernah tanya itu lenyap selamanya
Apa ini salah si syetan yang menggoda
atau diri sendiri yang sebenarnya belum sepenuhnya berserah padaNya?

Lost ??

Terasa bagai berada dalam hutan belantara gelap. Tak tau dimana berpijak dan kemana harus bertanya atau berkata. Dalam perjalanan mencari tempat dimana pertanyaan akan terjawab yang tampak hanya pohon yang jauh lebih tinggi menjulang. Satu2nya kekuatan dan petunjuk adalah cahaya Ilahi yang bersinar di atas sana. Kembali tanya itu bergema di dalam dada. DImanakah aku seharusnya berada??